Postingan

INOVASI BARU KRUPUK KAKAP

Gambar
5. UMKM KRUPUK KAKAP UMKM krupuk kakap ini sudah lama berjalan namun tidak ada perkembangan dalam penjualan karena kendala dalam pemasaran. Pemasaran krupuk kakap hanya sebatas di lingkup perkampungan Desa Wonokerso saja, hal ini terjadi karena minimnya pengetahuan pelaku UMKM tentang teknologi mengenai pemasaran di media sosial dan karena efek pandemi corona saat ini. UMKM kripik krupuk kakap Bu Nur ini membuat krupuk kakap sekitar puluhan bungkus dalam sehari. Dalam penjualan krupuk kakap ini  dijual  dengan harga Rp 15.000 perbungkus. Jadi kami pembantu dengan memasarkan melalui media sosial dan mengganti kemasan untuk meningkatan minat para konsumen.

INOVASI BARU BAKPIA

Gambar
3. UMKM Bakpia UMKM bakpia ini cukup lama berjalan namun tidak ada perkembangan dalam penjualan karena kendala dalam pemasaran. Pemasaran bakpia hanya sebatas di lingkup perkampungan Desa Wonokerso saja, hal ini terjadi karena minimnya pengetahuan pelaku UMKM tentang teknologi mengenai pemasaran di media sosial. UMKM bakpia milik Bu Sri Rufaidah ini membuat bakpia sekitar 4 nampan dalam sehari yang dipackaging hanya dengan menggunakan plastik biasa sehingga kurangnya minat dari konsumen. Dalam penjualan bakpia ini  dijual  dengan harga Rp 15.000 perbungkus. Jadi kami pembantu dengan memasarkan melalui media sosial dan membantu pemperbarui packaging dengan wadah yang baru yaitu menggunakan wadah plastik yang tebal dan membuatkan / memberikan label/stiker pada bakpia untuk meningkatan minat para konsumen. Pengemasan dan pemasangan stiker produk bakpia

INOVASI BARU RENGGINANG

Gambar
 2. UMKM RENGGINANG   UMKM Rengginang ini sudah lama berjalan namun tidak ada perkembangan dalam penjualan karena kendala dalam pemasaran. Pemasaran Rengginang hanya sebatas di lingkup perkampungan Desa Wonokerso saja, hal ini terjadi karena minimnya pengetahuan pelaku UMKM tentang teknologi mengenai pemasaran di media sosial. UMKM Rengginang milik Bu Istaqul Khairah ini membuat Rengginang puuhan bungkus   dalam sehari yang dipackaging hanya dengan menggunakan plastik sehingga kurangnya minat dari konsumen. Dalam penjualan Rengginang ini  dijual  dengan harga Rp 15.000 perbungkus. Jadi kami pembantu dengan memasarkan melalui media sosial dan membantu membuatkan / memberikan label/stiker pada Rengginang untuk meningkatan minat para konsumen.

INOVASI BARU SUSU KEDELAI

Gambar
1.UMKM SUSU KEDELAI  UMKM susu kedelai ini telah lama berjalan kurang lebih sekitar 10 tahun namun tidak ada perkembangan dalam penjualan karena kendala dalam pemasaran. Pemasaran susu kedelai hanya sebatas di lingkup perkampungan Desa Wonokerso saja, hal ini terjadi karena minimnya pengetahuan pelaku UMKM tentang teknologi mengenai pemasaran di media sosial. UMKM susu kedelai milik Bu Nikmatul Azizah ini membuat susu kedelai 2 panci dalam sehari yang dipackaging hanya dengan menggunakan plastik sehingga kurangnya minat dari konsumen. Dalam penjualan susu kedelai ini  dijual  dengan harga Rp 500 dan Rp 1000  perbungkus. Jadi kami pembantu dengan memasarkan melalui media sosial dan membantu pemperbarui packaging dengan wadah yang baru yaitu menggunakan botol dan membuatkan / memberikan label/stiker pada susu kedelai untuk meningkatan minat para konsumen. Pemasangan Stiker pada botol kemasan baru  Finishing pengemasan susu kedelai dengan wadah baru 

PROGRAM KERJA KAMI

Gambar
   Program Kerja Kami  Pandemi covid 19 telah menimbulkan  permasalahan baru dan berimbas pada berbagai sektor. Banyak aspek-aspek yang terdampak dari pandemi ini, mulai dari aspek ekonomi, aspek sosial, dan aspek budaya. Di Desa Wonokerso, aspek ekonomi merupakan aspek yang paling besar terkena imbasnya, pandemi Covid-19 ini mengakibatkan berhentinya produksi, menurunnya penjualan, serta mempersempit pangsa pasar. Khususnya kepada pelaku usaha makanan & piagam yang terkena imbasnya di desa Wonokerso yaitu kerupuk kakap, susu kedelai, krupuk reginggang dan keripik talas . Maka dari itu, kami ingin memberikan sebuah langkah baru untuk memudahkan serta membantu pelaku UMKM kerupuk kakap, susu kedelai, krupuk reginggang dan keripik talas dalam meningkatkan potensi SDM nya, dengan cara memberikan inovasi baru seperti packaging yang lebih menarik, memberi ide olahan makanan yang baru, serta membantu pemasaran melalui media online website, upload produk di instagram/whatsapp, dan sosial

TUJUAN PROGRAM KERJA KAMI

Gambar
 TUJUAN       Tujuan program kerja kami adalah mengembangan ekonomi kreatif makanan tahu dan kakap, dengan cara memberikan soasialisasi dan meningkatkan swadaya masyarakat untuk menciptakan inovasi baru kepada pelaku UMKM Susu kedelai, kerupuk kakap, keripik, Bakpia, dan kerupuk rengginang,demi memudahkan pelaku UMKM di Desa Wonokerso dalam melakukan pemasaran produk maupun pengemasan produk yang lebih menarik dan mendukung melalui media online seperti upload di instagram/whatsapp, website, dan media sosial lainnya sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pelaku UMKM di Desa Wonokerso.       Dengan memanfaatkan media online dan menciptakan inovasi baru untuk usaha kecil menengah, para pelaku UMKM dapat melakukan pemasaran yang tidak terbatas. Kami berharap besar potensi keuntungan yang didapatkan oleh target pelaku UMKM yang akan kami tuju seperti pelaku usaha Makanan susu kedelai, kerupuk kakap, kerupuk talas, bakpia dan kue kering, dan rengginang jika kami bisa membantu penyebaran prod

PROFIL DESA WONOKERSO

Gambar
  DESA WONOKERSO       Wonokerso adalah sebuah Desa yang bertempat di wilayah Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Desa Wonokerso terdiri dari 3 dusun  yaitu Dusun Wonokerso, Dusun Segenggeng dan Dusun Ngebyongan .  Sebagian besar wilayah desa seluas 273.6038 Ha ini (168.30 Ha atau 61.51%) dimanfaatkan untuk lahan pertanian, 11.41 Ha (hampir 4.17%) untuk perkebunan rakyat, 9.523 Ha (3.48%) untuk ladang/tegalan, 3.5554 Ha (1.30%) untuk fasilitas umum, dan 80.8156 Ha (29.54%) untuk pemukiman warga.       Potensi  yang cukup luas didaerah tersebut meliputi persawahan, peternakan, dan perkebunan.    Sebagian besar pekerjaan penduduk desa wonokerso adalah petani, buruh.  Banyak sekali industri UMKM yang dapat dikembangkan di desa Wonokerso seperti industri kerupuk kakap, susu kedelai, rengginang, bakpia dan kue kering, serta kerupuk talas .